APA ITU PENILAIAN OTENTIK ?
Kata otentik atau autentik didalam kamus besar bahasa indonesia
(KBBI) merupakan bentuk adjektif, yang berarti dapat dipercaya;
asli; tulen; dan sah. Sedangkan kata penilaian
merupakan suatu proses mengukur ketercapaian suatu kompetensi belajar. sehingga
dengan ini singkatnya kata penilaian otentik dapat kita artikan suatu penilaian
yang dilakukan secara asli berdasarkan fakta dilapangan. Atau kita katakan
penilaian apa adanya sesuai kenyataan.
Penilaian
autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan
atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,
memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan
yang lebih autentik.
Penilaian
autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan ,
pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan
menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti
autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum,
2009)
MENGAPA PENTING PENILAIAN OTENTIK ?
Mengapa penting penilaian otentik. Karena
penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan
lain-lain.
Adapun Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan
penilaian autentik:
(1) perencanaan
penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
(2) pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif,
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
(3) pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif
APA SAJA YANG DINILAI DALAM PENILAIAN OTENTIK?
Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun Jenis-jenis
penilaian yang dapat dilakukan didalam
penilaian otentik biasanya :
1.Penilaian Kinerja
Penilaian
unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan
dengan menggunakan daftar cek (check list), skala penilaian (rating
scale).
2. Penilaian Proyek
Penilaian
proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas
yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode waktu tertentu. Penilaian
proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai,
seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
3. Penilaian Portofolio
Penilaian
portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau
diproduksi secara berkelompok, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
4. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran
tetap lazim dilakukan. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta
didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari.
5. Penilaian sikap
Kunandar (2013:105) membagi lima jenjang proses
berpikir ranah sikap, yaitu menerima atau memerhatikan, merespon atau menanggapi,
menilai atau menghargai, mengorganisasi atau mengelola, dan berkarakter
6. Penilaian diri
Penggunaan
teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian
seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian
diri di kelas antara lain: 1) dapat
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk
menilai dirinya sendiri; 2) peserta
didik menyadari kekuatan darri kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya; 3) dapat
mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
7. Penilaian Produk
Penilaian
produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.Cara holistik, yaitu
berdasarkan kesan keseluruhan dari produk. Cara analitik, yaitu berdasarkan
aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat
pada semua tahap proses pengembangan Kunandar (2013 : 299).
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN PENILAIAN OTENTIK?
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,
bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau
belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Adapun
langkah-langkah dalam melakukan penilaian otentik yaitu :
1.
Pilih salah satu KD dari tema atau topik
bahasan mata pelajaran yang Bapak/Ibu ampu.
2.
Identifikasi kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkandung dalam KD tersebut
3.
Tentukan jenis penilaian autentik yang sesuai
dengan KD.
4.
Buat format penilaian autentik berdasarkan KD
tema atau topik bahasan mata pelajaran (lihat lampiran: Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah)
5.
Buat instrumen penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang akan digunakan
6.
Buat pedoman penskoran (rubrik)
7.
Gunakan kata, pernyataan, atau kalimat sendiri
sesuai dengan indikator turunan dari KD
Pertanyaan:
bagaimana menilai otentik dari tugas yang diberikan dirumah? bagaimana membedakan antara tugas yang dibuat sendiri oleh siswa atau yang dibantu orang lain?
Pertanyaan:
bagaimana menilai otentik dari tugas yang diberikan dirumah? bagaimana membedakan antara tugas yang dibuat sendiri oleh siswa atau yang dibantu orang lain?
penilaian otentik untuk tugas dirumah dapat menggunakan fortofolio. terkait apakah tugas itu dibuat sendiri oleh peserta didik atau tidak maka sebagai pendidik tentunya harus tau bagaimana kemampuan peserta didiknya jika dirasa tugas yang dibuat justru tidak sesuai dengan kemampuanyya maka dapat dipastikan bahwa tugas tersebut tidak dibuat sendiri
BalasHapusmenurut saya untuk tugas yang diberikan dirumah dapat menggunakan penilaian portofolio atau paper, sedangkan untuk mengetahui apakah siswa mengerjakan sendiri atau dibantu orang lain, dapat guru amati melalui pelaksanaan presentasi dikelas.
BalasHapuspenilaian otentik untuk tugas dirumah dapat menggunakan fortofolio. terkait apakah tugas itu dibuat sendiri oleh peserta didik atau tidak maka sebagai pendidik tentunya harus tau bagaimana kemampuan peserta didiknya jika dirasa tugas yang dibuat justru tidak sesuai dengan kemampuanyya maka dapat dipastikan bahwa tugas tersebut tidak dibuat sendiri
BalasHapuspenilaian otentik untuk tugas dirumah dapat menggunakan fortofolio. terkait apakah tugas itu dibuat sendiri oleh peserta didik atau tidak maka sebagai pendidik tentunya harus tau bagaimana kemampuan peserta didiknya jika dirasa tugas yang dibuat justru tidak sesuai dengan kemampuanyya maka dapat dipastikan bahwa tugas tersebut tidak dibuat sendiri
BalasHapusTugas di rumah dlm bentuk projek atau produk dapat melampirkan dokumentasi pembuatan berupa foto dan video. Untung tugas tertulis maka penilaian dengan portofolio (paper) dari kemampuan siswa menuliskan akan terlihat dibuat sendiri atau dengan bantuan orang lain.
BalasHapusmenurut saya untuk tugas yang diberikan dirumah dapat menggunakan penilaian portofolio atau paper, sedangkan untuk mengetahui apakah siswa mengerjakan sendiri atau dibantu orang lain, dapat guru amati melalui pelaksanaan presentasi dikelas dan minta siswa mengumpulkan foto atau vidio sesuai kejadian.
BalasHapusMenurut saya tugas dirumah bisa silakukan dengan menggunakan penilaian portofolio sedangkan untuk mengetahui apakah siswa mengerjakan sendiri atau dibantu orang lain, dapat guru amati melalui pelaksanaan presentasi dikelas
BalasHapus